Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota

Irfan Saifulloh
Universitas gunadarma
Ahmad Nasher


Perbedaan Masyarakat  Desa dan Kota

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Pengertian masyarakat menurut para ahli

Pengertian masyarakat menurut Peter. L.Berger adalah suatu bagian-bagian yang membentuk kesatuan hubungan antar manusia yang bersifat luas
Marx berpendapat bahwa pengertian masyarakat merupakan hubungan ekonomis dalam hal produksi atau konsumsi yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis seperti teknik dan karya.
Berbeda dengan pendapat Harold. J.Laski, masyarakat itu adalah kelompok manusia yang bekerjasama dan hidup demi mencapai terkabulnya keinginan mereka bersama
Pengertian masyarakat menurut Gillin, manusia memiliki kebiasaan, tradisi, sikap serta perasaan sebagai satu unit yang diikat oleh kesamaan.
Robert Maciver menyebut masyarakat adalah suatu sistem hubungan yang ditertibkan.
Selo Soemardjan  memiliki pendapat masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
Horton dan Hunt  mengungkapkan organisasi manusia yang saling berhubungan itu adalah masyarakat
Sedangkan Mansyur Fakih berkata bahwa pengertian masyarakat adalah sebuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian acara terus menerus mencari keseimbangan dan harmoni.
Karakteristik masyarakat adalah: 
1. Aglomerasi dari unit biologis dimana setiap anggota dapat melakukan reproduksi dan beraktivitas
2. Memiliki wilayah tertentu
3. Memiliki cara untuk berkomunikasi
4. Terjadinya diskriminasi antara warga masyarakat dan bukan warga masyarakat
5. Secara kolektif menghadapi ataupun menghindari musuh.
(Basic of Society oleh Ayodoha Prasad, goolebooks)


A. MASYARAKAT PEDESAAN

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Adapun ciri dari sebuah masyarakat desa adalah sebagai berikut:
·         Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya masih mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam dibandingkan dengan masyarakat lainnya serta masih menjunjung tinggi sebuah satu kesatuan.
·         Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
·         Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan lain sebagainya.
B. MASYARAKAT PERKOTAAN 

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
Adapun ciri dari sebuah masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut:
·         Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
·         Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan paham politik, perbedaan agama dan sebagainya.
·         Pembagian kerja di antra warga - warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas - batas yang nyata.
·         Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
·         Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
2. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

1. Dalam Segi Agama
·         Masyarakat Pedesaan: Masyarakat pedesaan masih memegang teguh keagamaan atau adat istiadat dari leluhur mereka, karena mereka menilai apa yang mereka punya merupakan warisan dari para leluhur mereka, sehingga harus dipegang dan dipertahankan secara teguh.
·         Masyarakat Perkotaan: Masyarakat perkotaan cenderung makin berkurang ketekunannya dalam menjalankan ketaatannya dalam beribadah serta mulai lunturnya kebiasan adat istiadat dikarenakan kondisi yang menuntut dimana kesehariannya haruslah bekerja keras. Sehingga pada lingkup secara luas cenderung hanya memikirkan hal yang bersifat duniawi saja.
2. Dalam Segi Pekerjaan
·         Masyarakat Pedesaan: Mata pencaharian masyarakat pedesaan umumnya adalah bertani atau bercocok tanam tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
·         Masyarakat Perkotaan: Masyarakat perkotaan pada umumnya mengacu pada pekerjaan dalam bidang bisnis di suatu perusahaan bagi yang memiliki tingkat kelulusan kurang lebih sebagai seorang Mahasiswa. sedangkan seringkali yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah cenderung mendapatkan tingkat pekerjaan yang statusnya lebih rendah juga. Disamping itu ada juga yang merintis sebagai seorang wirausaha / wiraswasta.
3. Dalam Segi Teknologi
·         Pada umumnya masyarakat perkotaan memiliki teknologi yang lebih maju dibandingkan dengan masyarakat pedesaan, namun pada era globalisasi, sekarang hal tersebut sudah tidak berlaku lagi dikarenakan pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi yang tidak mengenal batasan seorang penggunannya. Tapi sayangnya masyarakat pedesaan sebagian besar berfikir dua kali terhadap teknologi modern tersebut, selain harga teknologi itu sendiri yang cukup tinggi, terkadang masyarakat belum mengetahui bagaimana cara memanfaatkan teknologi modern tersebut di kehidupan sehari-hari, sehingga tak jarang jika ditemukan masih banyak keluarga atau penduduk di pedesaan yang menggunakan alat - alat tradisional.
Proses Terbentuknya Masyarakat

Dalam mempelajari proses terbentuknya masyarkat, perlu dilakukan analis dari berbagi proses yang ada seperti proses belajar kebudayaan sendiri, proses evolusi sosial, proses difusi, akulturasi, dan pembauran serta invovasi.

1. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri

a. Proses Internalisasi

Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam DNA nya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi pribadinya. Akan tetapi bentuk atau perwujudan dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya. 
Maka proses internalisasi yang dimaksud adalah proses yang panjang sejak individu tersebut dilahirkan hingga dipenujung ajalnya , dimana manusia atau individu tersebut belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.

b. Proses Sosialisasi 

Proses Sosialisasi berhubungan dengan proses belajar kebudayaan dalam sistem sosial. Dalam proses tersebut, individu sejak masa anak-anak hingga masa tuanya mempelajari pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya.

c. Proses Enkulturasi

Dalam proses Enkulturasi, individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi  juga berarti “pembudayaan”.

2.  Proses Evolusi Sosial

Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis oleh seorang peneliti seolah-olah dari dekat secara detail, atau dapat juga dipandang dari jauh hanya dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang besar saja. 

3. Proses Difusi

Penyebaran Manusia. Ilmu Paleo antropologi memprediksi bahwa manusia muncul untuk pertama kali di daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan kemudian, manusia sekarang ini telah menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini. Hal ini dapat diterangkan dengan dengan adanya proses reproduksi dan gerakan  penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses adaptasi fisik dan sosial budaya dan perkembangan teknologi transportasi.

4.Akulturasi  atau Asimilasi

Pengertian akulturasi adalah sebuah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Asimilasi adalah Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda.  

5. Pembauran atau Inovasi

Inovasi merupakan suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. 



Jadi, Itulah perbedaan antara masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan.Terdapat banyak perbedaan karena di pedesaan masih sedikit sekali untuk masyarakatnya mencari pekerjaan biasanya masyarakat di pedesaan hanya menjadi seorang petani / seorang tukang kebun.Lain halnya diperkotaan masyarakat perkotaan kebanyakan hidupnya lebih makmur dan banyak lapangan pekerjaan yang menyejahterakan suatu individu,akan tetapi untuk mendapatkan pekerjaan di perkotaan itu tidaklah mudah,karena banyak saingannya maka dari itu ini merupakan tugas suatu pemerintahan untuk bisa membuka lapangan pekerjaan yang memadai baik di Perkotaan maupun didesa agar kestabilan ekonomi dipedesaan bisa beranjak naik dan membantu masyarakat pedesaan untuk lebih hidup makmur. 

0 komentar: