Manusia Dan Kebudayaan
Nama : Irfan
Saifulloh
Kelas : 1KA 29
Dosen : Junaedi
Abdillah
Kelas : 1KA 29
Dosen : Junaedi Abdillah
Kata Pengantar
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah-Nya kepada kami, sehingga karya tulis ini dapat tersusun hingga selesai
.
Dan
harapan kami semoga karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi karya tulis ini agar menjadi lebih baik lagi.
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
kami
berharap semoga Karya tulis ilmiah tentang “Manusia dan Kebudayaan” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Daftar Isi
2
Pendahuluan
Latar Belakang
............................................................................
2.1 Definisi
Manusia :
-
Unsur - unsur yang membangun
manusia.......................................
2.2 Hakekat Manusia :
-
Definisi dari Hakekat
Manusia........................................................
-
Membedakan Manusia dengan Makhluk lain
....................................
2.3
Kepribadian Bangsa Timur :
- Diagram Psiko-sosiogram
.............................................................
2.4
Pengertian Kebudayaan :
- Definisi Kebudayaan
....................................................................
- Tokoh - tokoh Kebudayaan
...........................................................
2.5 Unsur – unsur dari Kebudayaan :
- Unsur Kebudayaan secara Universal
..............................................
2.6 Wujud dari Kebudayaan................................................................
2.7 Orientasi
nilai dan budaya.............................................................
2.8 Perubahan
Kebudayaan :
- Penyebab terjadinya gerakan perubahan budaya
.............................
2.9 Kaitan Manusia dengan Kebudayaan:
- Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
........................................
- Contoh hubungan Manusia dengan Kebudayaan
..............................
- Pengertian dialektis
.....................................................................
- Tahapan Proses dialektis
..............................................................
Kesimpulan.......................................................................................
Penutup............................................................................................
Daftar
Pustaka..................................................................................
Bab II
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia
Dan Kebudayaan
Di antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia menciptkan kebudayaan yang
berbeda-beda disetiap kalangannya, dan melestarikannya secara turun temurun.
Manusia disebut sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia
mempunyai akal budi yang diberikan oleh Tuhan agar mampu membedakan mana yang
benar dan mana yang tidak benar, juga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan
secara hakikatnya menjadi pemimpin di muka bumi ini.
Selain itu juga manusia juga disebut sebagai “makhluk sosial”
yaitu dimana manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup berdampingan
antara individu satu dengan individu yang lain. Budaya tercipta atau terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
dunia ini.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia.Hasil
karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki
peran sebagai :
·
Suatu hubungan pedoman
antarmanusia atau kelompoknya.
·
Wadah untuk menyalurkan
perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
·
Sebagai pembimbing kehidupan
dan penghidupan manusia.
·
Pembeda manusia dan binatang.
·
Petunjuk-petunjuk tentang
bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
·
Pengatur agar manusia dapat
mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika
berhubungan dengan orang lain.
·
Sebagai modal dasar
pembangunan.
2.1 Definisi
Manusia
Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan
yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di
pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang
tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social
yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab
pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu
manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang
akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri
dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
a) Jasad
: badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati
ruang dan waktu.
b) Hayat
: mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c) Ruh
: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
d) Nafs
: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.(
Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
2. Manusia sebagai
satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
a) Id,
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak.
Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh
kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b) Ego,
sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id
dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh
prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
c) Super
ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia
lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.
(freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
2.2
Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan
sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain.
Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta
hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat
digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar
mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah
satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
2.3 Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang
berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini membuat kebiasaan,
adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda
dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah,
yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk ke
dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik.
Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang
tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun
begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur
Tengah.
Dalam ilmu psikologi yang
notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori
mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan
mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas
dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep
yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K
Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi
tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris
sekitar diri pribadi.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian
besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih,
bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan
tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan
menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini
orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang
tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi
kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kita
tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat.
Bagan
dari psiko-sosiogram manusia :
Ket
:
7.
Taksadar (Konsep Freud)
6.
Subsadar (Konsep Freud)
5.
Kesadaran yang tak dinyatakan
4.
Kesaadaran yang dinyatakan (Konsep manusia
berjiwa selaras)
3.
Lingkungan hubungan karib
(Konsep manusia berjiwa selaras)
2.
Lingkungan hubungan berguna
1.
Lingkungan hubungan jauh
0.
Dunia luar
2.4
Pengeertian Budaya
Budaya = cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa
Inggris) = tsaqofah (bahasa Arab), berasal dari bahasa Latin “Colere” yang
artinya mengolah, mengerjakan menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah
tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai
“segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan
berasal dari bahasa Sansakerta “Buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang
berarti budi atau akal.
Kebudayaan
berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Definisi
Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun
kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan
bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Tokoh
– tokoh Kebudayaan :
1.
Melville J. Herkovits dan Bronislaw
Malinowski
2.
E.B.Tylor
3.
Selo Sumarjan & Soelaeman Soemardi
4.
Sutan Takdir Alisyahbana
5.
Koentjaraningrat
6.
A.L Krober & C.Kluckhon
7.
C.A.Van Peursen
2.5 Unsur Kebudayaan
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki
4 unsur pokok, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan
politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang
meliputi sistem norma,organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas
pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam
karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada
tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a.
Sistem Religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa
ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Organisasi
Kemasyarakatan
Sistem
yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk
yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing –
masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
c.
Sistem Pengetahuan
Sistem
yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
d.
Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Terlahir
karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu
ingin lebih.
e.
Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem
yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang
baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk
hidup yang lain.
f.
Bahasa
Sesuatu
yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
g.
Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.6 Wujud dan Komponen
Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
§ Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan yang muncul
dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta buah
dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku,
arsip dan sebagainya.
§ Kompleks aktivitas
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
§ Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia
sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan
prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa
bergerak maupun tidak.
2.7 Orientasi Nilai dan Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut
C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima
masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1.
Hakekat Hidup Manusia (MH)
2.
Hakekat Karya Manusia (MK)
3.
Hakekat Waktu Manusia (WM)
4.
Hakekat Alam manusia (MA)
5.
Hakekat Hubungan Manusia (MN)
2.8
Perubahan kebudayaan
Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan
yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan
yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai
berikut.
A. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan
oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam
masyarakat tersebut. B. Samuel Koenig Perubahan kebudayaan menunjuk pada
modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun
eksternal.
C. Selo Soemardjan Perubahan kebudayaan adalah
segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem
sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat D. Kingsley Davis Perubahan kebudayaan
adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.
Faktor-faktor
internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
• Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang
berlaku.
• Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai
yangberlaku.
• Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
• Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi
penduduk. Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain
sebagai berikut.
• Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir,
dan lainlain.
• Timbulnya peperangan.
• Kontak dengan masyarakat lain.
2.9 kaitan
manusia dengan kebudayaan
·
Hubungan
antara manusia dan kebudayaan :
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan
·
Hubungan
Antara Manusia dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan
yang tak bisa di pisahkan dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang
paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari – hari.
Contoh tentang hubungan antara manusia dengan
kebudayaan :
Hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
kemasyarakatan.Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah
peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan
yang dibuatnya sendiri.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak
dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan
dari manusia itu sendiri.
·
Pengertian
dialektis
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling
terkait satu sama lain.
·
Tiga
tahap dalam proses dialektis yaitu :
1. Eksternalisasi : Proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi : Proses dimana masyarakat menjadi
realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi : Proses dimana manusia mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga
manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
http://windahapsari.blogspot.com/2011/02/bab-2-manusia-dan-kebudayaan.html)
Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari
interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini.Manusia di
ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk
berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi
ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi,
perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang
dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.Ada hubungan
dialektika antara manusia dan kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia,
namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi
manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai
kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga
kebudayaan memiliki peran sebagai
1. Suatu hubungan
pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk
menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing
kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan
binatang
5. Petunjuk-petunjuk
tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengatur agar
manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan
sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar
pembangunan.
Penutup
Kesimpulan :
Kesimpulan
dari materi diatas bahwa kebudayaan dan manusia pada hakikatnya tidak bisa
dipisahkan, karena sejak manusia lahir kebudayaan sudah ada pada dirinya yang
diturunkan oleh kerabat ataupun lingkungan sekitar
Daftar Pustaka
e-learning
Gunadarma